Pages

Sunday, October 27, 2013

"Ketika jiwa dihadapkan pada logika dan raga diludahi realita, nyata akan terlihat semu di depan mata"


#SelamatPagi

Tuhan menciptakan mentari agar kita selalu bersyukur atas pagi. bersyukur atas nyawa yang diberi (lagi). dibebaskan untuk kita memulai hari, dan kemana kaki melangkah hari ini. Segalanya adalah pilihan, segalanya adalah persimpangan, tinggal kita memutuskan untuk memilih kiri atau kanan, atau lurus kemudian balik kanan.
Bayangan itu bernama resiko, yang kemudian menjadi beban atau sekedar batu kecil yang ringan. Tersenyum saja pada sesama kataku. Perkaya ilmu perkaya teman sehingga batu kecil yang ringan hanya akan sekedar menjadi senyuman di setiap langkah kita berjalan.
Apa yang menjadikan kita terobsesi pada idealisme diri sendiri yang terkadang menusuk menyakiti orang lain?
intermezo kata hati yang kemudian mencaci maki diri sendiri. kenapa bisa begini? kenapa malam berdusta pada pagi? sekedar intuisi tanpa intonasi. atau luapan emosi tanpa tau kapan akan diakhiri. 

Thursday, October 3, 2013

Why, America?

Sedikit sok tahu tentang sesuatu yang terjadi di Negara Digdaya, Amerika. Sepertinya Pak Obama sedang pusing dan 'menganggurkan' 800 ribu pekerjanya tanpa menerima gaji. Pak Obama nggak tau sampai kapan hal ini terjadi. Apalagi saya.

Peristiwa yang disebut "shutdown" atau penutupan sementara ini diduga banyak orang termasuk media-media dibawah karena perbedaan pendapat di parlemen AS. Katanya sih ada yang memecah belah pemerintahan gitu. Namanya Pak Cruz. Mungkin saudara jauhnya Tom Cruz. Si Pak Cruz ini dikabarkan memecah belah pemerintahan AS dan Pak Cruz sendiri pun sudah memberikan pernyataan secara resmi mengenai hal tersebut. Nah lo.

Akibat peristiwa ini, Amerika Serikat mengalami kerugian yang sangat-sangat-sangat-amat-sangat besar. Pokoknya bisa beli ice cream buat semua anak yatim di dunia. Dan hal ini akan berdampak besar bagi perekonomian dunia. Ini serius, tenanan, ra ndobos aku. Dan tidak menutup kemungkinan berdampak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.

Sebagai orang awam yang sekecil debu dibelah tujuh, saya harap Pak SBY cs dapat segera menemukan solusinya. Karena ini menyangkut rakyat banyak. Adapun solusinya harus diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Semangat yeee Pak Beye, salah siapa mau jadi presiden, pusing kan yee?
Semangat juga buat Para Pemimpin Negara lain yang pasti juga pusing. Stabilkan kembali ekonomi Dunia, biar anak-anak yatim bisa makan 4 sehat lima sempurna.

http://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-24373300

First step, second steps........... Mahameru







































With my 8 crazy friends, we got a lot of surprises from God.

Friday, September 20, 2013

#Ratau-taune

Ratau-taune angin mbegagah angetoki
Rasa sing tumati

Ratau-taune banyu sumentak gabyah uyah
dirasani kala titi tansah gumebyah

Ratau-taune ati diiris blathi
Sumeleh rai ana ing ngisor lathi

Ratau-taune wulan ndhelik
Peteng ndhedhet awane paceklik

Ratau-taune bayang kumambang
Racetho wujud gamblang

Kabeh iku ana wancine,
Kabeh...
Aja gumambleh.

Manungsa mung isa seleh,
Aja dumeh.

Friday, September 6, 2013

#RangkumanKKN_1 Perjalanan Panjang

Yogyakarta. Selasa, 2 Juli 2013. 17 : 00 WIB

Hari ini adalah hari keberangkatan kami menuju pengabdian. Setelah gempa yang terjadi 10 hari yang lalu di Lombok utara, kami tak tau bagaimana keadaan masyarakat sekarang, kami hanya bisa meraba dan tak tau pasti apa yang dapat kami lakukan disana. Namun begitu, optimisme dan keceriaan tetap terpancar di wajah 29 pasukan kami yang siap mengabdi, membawa panji almamater kami.

Semua tas dan barang mulai kami masukkan satu-satu ke dalam Bus, berpamitan dengan orang-orang tercinta. sembari mengucap sampai jumpa kepada Grha Sabha Pramana, bus kami mulai meninggalkan asalnya. Mulai bergerak menuju tempat dimana kami harus melakukan sesuatu, untuk belajar mengerti, dan mencintai negeri ini.

Dalam perjalanan, kami mencoba menyembunyikan perasaan galau, gamang, dan ragu kami dengan bernyanyi. Menciptakan lagu-lagu sendiri, sehingga tak ada lagi resah, yang ada hanya canda dan tawa. Bergemalah folks-folks kecil ciptaan kami selama perjalanan.

Singkat cerita, setelah perjalanan panjang menyeberangi 2 pulau dan 2 Selat, Kamis, 4 Juli 2013 04:00 sampailah kami di Kabupaten Lombok Utara. Tempat dimana kami memulai cerita kasih dan cinta kami kepada Indonesia.



Inilah beberapa dari kami,
bersenda gurau di tengah selat bali.

Wednesday, September 4, 2013

Teruntuk Masa Muda

Nusa Tenggara, 11 Agustus 2013

Yth, Masa Muda

Salam,
Apa kabarmu disana?
kudengar kamu tak baik-baik saja.
kudengar kamu ingin aku kembali ketempatmu dan bersenda gurau dengan bunglon yang sedang mimikri di lembaran teratai.
kudengar dari temanku aku terlalu serius hingga melupakanmu dulu. lupa mencarikanmu teman yang lainnya hingga kamu tak pernah merasakan eloknya senja di tepi pantai dan fajar di puncak gunung bersama-sama.
kudengar kamu bilang aku egois, aku hanya peduli dengan diriku sendiri dan tak peduli dengan kucing yang terlantar lapar di pinggir jalan.

Masa Muda, kini aku sendiri. terlampau sepi hingga sepi pun bosan denganku. Seandainya bisa kuberlari dan memelukmu.
Tapi tak bisa.
Aku sudah diujung tua.

Thursday, August 29, 2013

Seandainya Tak Ada Batas Ruang dan Waktu

Seandaninya tak ada batas ruang dan waktu, akan kutunggu dirimu sampai robek sepatuku. Kusalami pelangi satu-satu sampai hilang terganti senja, lalu malam kembali ke Mentari. Pada dasarnya, dasar akan selalu dasar dan terkadang hanya datar. Tapi tak begitu cintaku pada semburat Bulan yang menengadah meniupkan fluid-fluid anggun ditengah lautan gelap yang diteranginya.

Seandaninya tak ada batas ruang dan waktu, apa dayaku pada senyuman semanis pagi yang menyapa tanpa alas kaki. Selihai bidadari menari diatas arus mainstream namun terpeleset dan masuk di pusaran kita. Itu takdir.

Seandainya tak ada batas ruang dan waktu, mana bisa aku menahan rindu yang melulu dibatasi tembok-tembok tua nan hina. Dibatasi rel kereta yang dipagari jeruji besi hingga kunang-kunang pun tak bisa melewati. Aku heran, pada Bulan yang setia menunggu 30 hari sampai ia menjadi bulat dan sehat. Aku? sedetikpun.

Seandainya tak ada batas ruang dan waktu, mengandai pun aku tak sanggup.

Yogyakarta, 29 Agustus 2013.

Friday, June 28, 2013

Segundah

Sedikit ingin bercerita tentang yang tak ada habisnya. Cerita tentang teman dan kebodohan-kebodohannya. Cerita tentang ceria dan suka ria. Cerita tentang emosi yang menggebu dikala kusembunyikan sepatu.

Masa ini adalah masa dimana ribuan langkah bertumpu jadi satu. katanya akan mengguncang dunia yang kadang hanya bualan saja. Menggelitik obrolan tematik tentang orang-orang sekitar, tentang teman yang rambutnya seperti akar rumput, atau tentang teman yang bau mulut.

Tak ada sakit hati, apalagi patah hati yang seringkali menghantui ABG-ABG masa kini. semua dilakukan diatas fondasi persahabatan yang hanya mengenal aku, kamu dan kita adalah satu. saling menolong bahkan ketika teman berak di celana.

Sepertinya baru kemarin kita digunduli kakak angkatan lalu berteriak lantang tentang kesolidan, tentang melebur dalam keluarga, tentang janji yang harus ditepati. sepertinya baru kemarin kamu menyalamiku, berkenalan lalu membuat lagu.

Sekarang sudah uzur, sudah di akhir umur. di ujung jalan dimana kita hampir berpisah pada banyak pilihan. bahkan ada yang sudah tau jalan pintas, katanya. Kita tak tahu apakah pilihan akan mempertemukan kita pada satu tujuan, atau kita hanya berjalan sendiri tanpa teman.

Atas nama samadya, Semoga kita bersuka cita.

Sedemikian Sehingga

sedemikian sehingga daun-daun yang dulu hijau, kini kuning dan meracau
sedemikian sehingga kuda-kuda yang dulu gagah, kini lesu penuh kesah
sedemikian sehingga kayu yang dulu kuat, kini lapuk dan sekarat
sedemikian sehingga bulan yang dulu terang, kini redup berantakan

"hidup adalah awal dari awal yang mati, yang adalah awal dari hidup abadi"

Tuesday, June 11, 2013

Refleksi Pagi

hahahaha,
Kadang lucu memikirkan sesuatu di luar jangkauan pikiran manusia. Kadang muncul pertanyaan, mengapa Tuhan menakdirkan saya berada di jalan yang sekarang saya tapaki. Mengapa tidak di jalan lain? apakah keputusan kita menentukan takdir kita? atau sebenarnya keputusan kita juga sudah ditakdirkan? Subhanallah, Wallahualam.

Saya hanya iman, percaya akan semua yang telah direncanakan Tuhan, karena Tuhan Maha Tau hamba-hamba-Nya. Bersyukur saja dengan apa yang telah diberikan sekarang, banyak nikmat yang kadang kita lupakan sebab kita hanya terlalu fokus pada ambisi kita yang tak akan pernah ada habisnya.

Mungkin dalam opini saya ambisi berbeda dengan visi (hidup). Definisi ambisi dalam kamus saya adalah memaksakan kehendak, menghalalkan segala cara dan menyalahkan Tuhan bila ambisi itu tak terwujud tanpa melihat hal-hal yang harus disyukuri di sekitarnya. Sedangkan visi adalah kebalikannya. Kebanyakan orang-orang yang berambisi akan lupa dengan sekitarnya bila ambisinya telah terwujud, karena ia merasa bahwa ambisinya terwujud karena dirinya sendiri dan tidak atas bantuan orang-orang di sekitarnya.

Tuhan pasti tau mengapa saya berada di jalan yang saya jalani saat ini, mengapa Matahari terbit dari timur dan tenggelam di ufuk barat, mengapa harus ada angin laut dan angin darat, dan mengapa saya dipertemukan dengan teman-teman yang 'hebat'.

Kembali lagi ke visi dan ambisi, adalah opini saya bila manusia-manusia yang berambisi akan melihat teman-teman yang 'hebat' itu adalah sesuatu yang harus dimusnahkan dan dibumihanguskan, hanya mengganggu jalannya menuju mimpi. Sedang manusia bervisi akan cenderung melihat hal tersebut sebagai jalan yang diberikan Tuhan untuk mencapai segala tujuan dan cita-cita, atau bahkan saling membantu untuk mencapai setiap cita-cita masing-masing.

Wallahualam, hanya Tuhan Yang Maha Tau.

Monday, June 10, 2013

semestinya begitu

lidahku kelu, katanya ia berkilah untuk bersilat, malas untuk berperang, malu untuk bergerak menjatuhkan. sayang lidah tak punya otak,sayang lidah tak punya hati. bergerak semaunya sendiri tanpa mengerti prosesi. benar adanya jika lidah hanya berludah jika terlalu banyak ulah.

Saturday, June 8, 2013

TEMAN MALAM-MALAM




#Refleksi

menjadilah abu hati yang terbakar api masa lalu
menjadilah rata dengan tanah rindu yang dibumbui cemburu
menjadilah hancur lebur kerikil asmara berlapis nafsu saja
menjadilah serpihan kaca-kaca yang direfleksi angkara murka

Thursday, June 6, 2013

MERINDU SENJA

sudah lama nir-sua senja
kata orang, senja bertolak mencari malam
tersesat di padang pasir, lalu menatap lintang
"JANGAN!" , kataku
jangan kau hitung satu-satu sebab rinduku kontinyu


-KIJ-

Monday, May 27, 2013

Sebuah Opini tentang Social Media

Saya sekedar ingin berpendapat tentang beberapa kejadian di jogja kemarin. Tentang sakralnya sebuah peribadahan di Borobudur yang kemudian dihiasi konflik antara wisatawan dan rohaniwan, lalu tentang locstockfest2 yang berakhir sangat tragis (Semua pasti tau mengenai meninggalnya ketua panitia acara tersebut)
Kedua kejadian tersebut tak lepas dari sumbangsih social media, dimana kita terlalu mudah untuk menghakimi, terlalu simpel untuk mencaci maki kemudian seluruh dunia mengetahui.
Seperti api dan air, dalam kapasitas kecil, kedua benda tersebut adalah teman yang bermanfaat bagi kehidupan, namun dalam kapasitas yang besar api dapat membumihanguskan , air dapat menghancurleburkan.
Tidak munafik, saya juga sempat terbawa emosi dengan beberapa statement orang2 mengenai kedua hal tersebut, namun setelah meninggalnya alm. Yoga Kebo, saya tersadarkan akan sesuatu yang belum pernah saya temui selama saya hidup, bahwa "Penghakiman yang berlebihan melalui social media adalah sesuatu yang sangat berbahaya" setara dengan pembunuhan, penghasutan, pencorengan nama baik yang tidak dapat dipungkiri lagi. Padahal beberapa statement yang dikeluarkan merupakan opini dari satu atau dua orang yang kemudian menjadi opini publik dan berakhir caci maki dan penghakiman publik.
Manusia mana yang tahan dengan hal seperti itu, hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan seumur hidup dipenjara. Yang bersangkutan akan merasa sangat tertekan karena seluruh dunia dapat mengetahui aibnya, aib berupa materi yang tidak setara jika dibayar dengan nyawa.
Social media yang seharusnya menjadi sarana bersenang-senang dan berhubungan dengan orang lain sehingga menjadi lebih mudah, disalahgunakan menjadi sebuah senjata yang bernama opini publik yang kemudian menghancurkan seseorang padahal hal tersebut belum tentu benar adanya.

Dalam kasus Borobudur, social media memecah opini publik, di satu sisi membela dan di lain sisi menjatuhkan. Pemecahbelahan opini bak strategi politik VOC "Devide et impeera" atau "Politik Adu Domba" dalam versi modern secara tidak kita sadari.

Saya mengajak, mari kita kembalikan fungsi social media sebagaimana mestinya dan porsinya. Kita adalah bangsa terpelajar yang berpikir sebab dan akibat dari apa yang kita lakukan. Kemerdekaan berpendapat adalah mutlak, namun berpikirlah secara logis apabila pendapat anda dapat membunuh orang lain. Nasi telah menjadi bubur, hal tersebut seharusnya kita jadikan pelajaran yang sangat berharga.

Salam.

#Nb : Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum Yoga Kebo, semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Amin

Ketika Ngantuk Di Kelas......


Embrio Babi Hutan dari Konoha yang Dikawini Tikus Got kemudian Ikut Masterchef


Buaya Bermulut Anjing Bercerita Banyak tentang Angsa yang Kawin Lari


Kungfu Panda bersama Pikachu Bermain Bola kemudian Midak Sepur sampai Peyok

Cerita semangka, melon, dan beberapa saksi mata.