Pages

Sunday, February 2, 2014

Kemudian

Terlambat....
sesal datang dengan tergopoh-gopoh,
membawa belati yang menusuk tulang rusuknya sendiri, hingga patah sang belati.
hancur tulang rusuknya seperti hatinya yang kini berserakan disana-sini.
bercucuran air mata bercampur darah, mengumpulkan serpihan hatinya yang kini telah mati.
telah menjadi buih buah bibir.

rindunya telah diharamkan, cintanya telah dikaramkan oleh segerombolan preman.

hidup ini teatrikal, prolog sering dikalahkan oleh epilog yang naif, padahal pemirsanya mendamba ending romantis.