Bayangan itu bernama resiko, yang kemudian menjadi beban atau sekedar batu kecil yang ringan. Tersenyum saja pada sesama kataku. Perkaya ilmu perkaya teman sehingga batu kecil yang ringan hanya akan sekedar menjadi senyuman di setiap langkah kita berjalan.
Apa yang menjadikan kita terobsesi pada idealisme diri sendiri yang terkadang menusuk menyakiti orang lain?
intermezo kata hati yang kemudian mencaci maki diri sendiri. kenapa bisa begini? kenapa malam berdusta pada pagi? sekedar intuisi tanpa intonasi. atau luapan emosi tanpa tau kapan akan diakhiri.
No comments:
Post a Comment